Dibandingkan minyak kelapa sawit, olive oil atau minyak zaitun menjadi pilihan alternatif yang lebih sehat untuk memasak. Minyak nabati yang satu ini terbuat dari buah zaitun yang telah diekstraksi melalui proses penekanan agar bisa menghasilkan minyak alaminya. Dikenal memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan masakan, jenis minyak zaitun cukup beragam. Masing-masing memiliki fungsi yang berbeda, simak uraiannya!
Baca Juga: Cara Membuat Minyak Bawang Putih, Sedap dan Gurih!
Jenis Minyak Zaitun dan Manfaatnya
Berdasarkan cara pengolahan dan fungsinya, ada berbagai jenis minyak zaitun yang perlu kamu ketahui. Supaya tidak salah beli dan hanya memenuhi rak dapur saja, mari pelajari penjelasannya berikut ini:
1. Pure Olive Oil atau Minyak Zaitun Murni
Meskipun memiliki label minyak zaitun murni, ternyata jenis minyak ini tetap melalui proses pengolahan dan pencampuran dengan bahan lainnya. Faktanya, minyak zaitun murni biasanya dicampur dengan minyak zaitun extra virgin maupun minyak zaitun virgin. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan kualitas dan kandungan nutrisinya.
Pure olive oil memiliki cita rasa yang lebih ringan dengan tampilan yang lebih cerah. Umumnya, minyak ini biasa digunakan untuk memasak, terutama untuk cara memasak deep fry karena minyak ini memiliki tingkat ketahanan yang lebih tinggi terhadap suhu panas.
2. Extra Virgin Olive Oil atau Minyak Zaitun Ekstra Virgin
Minyak zaitun ekstra virgin adalah jenis minyak zaitun lainnya yang dinilai paling sehat. Hal ini karena proses pengolahan extra virgin olive oil dilakukan dengan menggunakan metode cold-press yang terstandarisasi sehingga tidak mengubah sifat kimiawi dari minyak zaitun, kemurnian dan kualitas minyaknya pun tetap terjaga.
Melalui proses tersebut, minyak zaitun ekstra virgin memiliki kandungan antioksidan fenolik yang tinggi dan menghadirkan banyak manfaat luar biasa untuk kesehatan. Misalnya, menurunkan risiko kanker dan mencegah peradangan. Extra virgin olive oil ini bisa dikonsumsi secara langsung ataupun dijadikan campuran salad. Selain dikonsumsi, minyak zaitun ekstra virgin juga bisa digunakan untuk merawat kulit dan rambut agar tetap sehat. Namun, minyak ini tidak disarankan untuk dipakai memasak dengan suhu tinggi karena kandungan nutrisi minyaknya bisa rusak.
3. Virgin Olive Oil atau Minyak Zaitun Virgin
Hampir serupa dengan minyak zaitun ekstra virgin, minyak zaitun yang satu ini diolah tanpa melalui proses pemurnian, pemanasan, atau penggunaan bahan kimia. Namun, tentu kualitasnya masih di bawah extra virgin olive oil. Minyak zaitun virgin memiliki rasa yang lebih ringan dan bisa dikonsumsi langsung atau dijadikan bahan perawatan tubuh. Minyak ini juga bisa dipakai untuk memasak, asalkan proses memasaknya menggunakan api kecil sehingga kandungan nutrisi di dalam minyak tetap terjaga.
4. Refined Olive Oil atau Minyak Zaitun Olahan
Jenis minyak zaitun olahan atau refined olive oil terbuat dari buah zaitun yang matang dan melalui proses penyulingan. Oleh karena itu, kandungan minyak zaitun murninya pun lebih rendah. Minyak ini memiliki rasa yang lebih hambar dan tampilan yang tidak berwarna. Minyak zaitun olahan lebih banyak digunakan untuk memasak, mulai dari memanggang, menggoreng, dan lainnya.
5. Light Olive Oil
Selanjutnya yaitu light olive oil. Sesuai namanya, jenis minyak ini memiliki rasa yang lebih ringan karena melalui proses pengolahan yang cukup panjang sehingga bau dan rasa yang diinginkan sudah hilang. Minyak ini memiliki titik asap yang lebih tinggi sehingga cocok digunakan untuk deep fry, menumis hingga memanggang.
6. Extra Light Olive Oil
Extra light olive oil memiliki warna yang lebih bening dan rasa yang lebih ringan dibandingkan light olive oil, namun kandungan kalori dan lemaknya tetap sama. Rasa minyaknya yang ringan dan tidak menyengat sangat cocok digunakan untuk memanggang kue atau makanan lainnya.
7. Classico Olive Oil
Berikutnya, classico olive oil adalah jenis minyak zaitun yang cocok dikonsumsi untuk orang diet. Hal ini karena minyak zaitun classico merupakan sumber antioksidan tinggi dan sumber lemak tak jenuh tunggal yang sehat. Kandungan nutrisi minyak ini juga tetap terjaga, meskipun dipakai pada suhu tinggi. Apabila dikonsumsi dalam jumlah tertentu, classico olive oil bisa membantu menurunkan berat badan loh!
8. Pomace Olive Oil
Adapun jenis pomace olive oil yang merupakan minyak zaitun dengan kualitas terendah. Minyak ini dibuat dengan mengekstraksi residu buah zaitun yang tersisa. Jadi, buah zaitun yang telah dipres akan meninggalkan air dan minyak. Setelah keduanya dihilangkan, maka akan tersisa minyak yang bisa diekstraksi kembali.
Umumnya, pomace olive oil juga dicampurkan dengan virgin olive oil agar kualitasnya lebih meningkat. Pomace olive oil umumnya dijual dengan harga yang murah dan cocok dipakai untuk memasak dengan suhu tinggi. Tak jarang, minyak ini juga dijadikan campuran losion dan produk perawatan kulit lainnya.
Baca Juga: 7 Manfaat Olive Oil untuk Rasa yang Lebih Kuat dan Sehat
Itulah jenis jenis minyak zaitun yang bisa kamu temui di pasaran. Masing-masing memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda, mulai dari minyak yang tahan suhu tinggi, aman dikonsumsi langsung hingga mampu membantu diet. Jadi, sekarang jangan salah pilih lagi dan beli sesuai dengan kebutuhanmu saja ya!