Kamu pastinya sudah tidak asing dengan tepung terigu. Banyak sekali makanan yang bahan utamanya tepung ini, misalnya gorengan, kue, mie, roti, pasta, dan masih banyak lagi. Tetapi pernahkah bertanya-tanya tepung terigu terbuat dari apa? Bagi yang sering membuat makanan dengan tepung satu ini, sudah sewajibnya mengetahui bahan dasarnya sampai bisa menjadi tepung terigu yang kamu kenal saat ini.
Tepung ini diolah dari butiran biji gandum yang melalui proses penggilingan sampai menjadi bubuk halus berwarna putih kekuningan. Tak heran tepung ini mengandung protein dan karbohidrat yang cukup tinggi. Bahkan tepung terigu kerap menjadi bahan baku makanan pokok di negara barat. Namun sebetulnya tepung terigu terbagi menjadi beberapa jenis, lho. Mari bahas tuntas tentang tepung satu ini!
Baca Juga: Perbedaan Baking Powder Double Acting Dan Biasa, Cek Yuk!
Tepung Terigu Terbuat dari Bahan Apa?
Sebagaimana yang sudah disebutkan sekilas, bahan baku tepung terigu adalah biji gandum. Biji-bijian tersebut disortir, dikupas, dan dipisahkan dari kulit arinya. Setelah bersih, biji gandum akan digiling sampai halus. Tahap pembersihan dari kulit ari menjadi tahap yang cukup vital dalam pembuatan tepung terigu.
Dengan membersihkan kulit arinya, kandungan serat di dalam tepung terigu pun menjadi lebih rendah, dan memungkinkan hasil akhir roti yang dibuat lebih empuk dan lembut. Namun mengenai kandungan gizi tepung terigu hampir sama dengan biji gandum, yaitu sama-sama kaya akan karbohidrat, mineral, protein, dan vitamin.
Sayangnya tepung terigu tergolong sebagai tepung tinggi gluten. Bagi kamu yang menderita penyakit celiac atau sedang menjauhi gluten, tepung ini bukan pilihan yang tepat.
Proses Pembuatan Tepung Terigu
Sudah tahu tepung terigu terbuat dari apa, tentu kurang lengkap kalau tidak turut membahas proses pembuatan tepung terigu dari awal sampai hingga selesai. Ternyata pembuatan tepung terigu melalui proses yang tidak singkat. Seperti apa? Ini penjelasannya:
1. Sortir Kualitas
Sebelum diproses lebih lanjut, biji gandum perlu disortir terlebih dulu berdasarkan kualitasnya. Biji gandum akan diperiksa kadar air, berat, ukuran, bentuk, dan lain sebagainya, lalu disortir mengikuti kebutuhan pabrik. Pasalnya, apabila biji gandum tidak memenuhi standar kualitas yang sesuai, tepung terigu yang dihasilkan bisa-bisa mudah hancur dan lengket.
2. Pembersihan Biji Gandum
Biji gandum yang sudah disortir akan dibersihkan dari pasir, batu, logam, dan material lain yang bisa menghancurkan kualitas tepung. Proses pembersihan ini mengandalkan teknologi mesin untuk memaksimalkan pembersihan.
Setelah biji gandum bersih dari segala kotoran, biji tersebut akan direndam dalam air selama kurang lebih 24 jam. Tahap ini melunakkan biji gandum supaya memudahkan proses penggilingan.
3. Penggilingan
Biji gandum yang sudah dibersihkan pun digiling dengan bantuan mesin untuk menghasilkan tekstur tepung yang halus. Sampai di sini seharusnya kamu sudah memahami bahwa tepung terigu terbuat dari biji gandum yang digiling.
Selama proses penggilingan, endosperma dari biji gandum juga dipisahkan dari lapisan kulit. Endosperma yang berhasil dipisahkan pun dihancurkan menjadi tepung terigu.
4. Penyaringan
Namun selama proses penggilingan tidak langsung menghasilkan tepung terigu murni. Sisa-sisa kulit dari biji gandum masih perlu dipisahkan. Nantinya bran dan pollard akan diayak dan dipisahkan dari tepung terigu.
Keduanya dijadikan sebagai bahan baku produk lain, misalnya dedak atau pelet. Proses penyaringan ini juga menentukan tingkat kemurnian tepung terigu nantinya. Standarnya tepung terigu yang baik mengandung 74-84% endosperma yang dihaluskan, sisanya bran dan pollard.
5. Fortifikasi Tepung
Pada tahap ini, bahan lain akan dimasukkan ke dalam campuran tepung untuk menghasilkan tepung sesuai kebutuhan. Jadi tepung terigu terbuat dari campuran biji gandum yang dihaluskan dan bahan aktif tertentu.
a. Tepung Roti
Tepung terigu ini mengandung lebih banyak protein dibandingkan jenis tepung lainnya. Pasalnya dalam pembuatan roti dibutuhkan banyak protein agar roti dapat mengembang sempurna. Tepung ini sering juga dikenal dengan nama tepung protein tinggi, karena kadar proteinnya mencapai 12%-13%.
b. Tepung Terigu Serbaguna
Jenis tepung ini tidak diberi tambahan bahan aktif apapun. Ini juga tepung yang paling banyak ditemui di pasaran, warung, hingga toko kue.
c. Tepung Self-raising
Tepung ini telah difortifikasi dengan baking powder, sehingga tepung dapat mengembang dengan sendirinya meski kamu tidak menambahkan bahan pengembang apa-apa selama pengadonan.
d. Tepung Terigu Protein Rendah
Untuk jenis satu ini, tepung terigu terbuat dari tepung dengan kandungan protein yang rendah, hanya 7%-8% saja. Biasanya tepung ini digunakan untuk membuat biskuit hingga gorengan.
e. Tepung Terigu Protein Sedang
Kadar protein di tepung ini sekitar 9%-11%. Biasanya tepung ini digunakan untuk membuat mie, kue, dan biskuit.
6. Pengemasan
Setelah melalui tahap fortifikasi dan uji kualitas, tepung terigu pun disimpan dalam kemasan-kemasan agar lebih tahan lama dan tidak rusak. Tepung terigu yang sudah dikemas untuk didistribusikan ke berbagai daerah.
Baca Juga: 7 Jenis Roti Asli Buatan Indonesia, Bukan Cuma Roti Buaya
Sekarang kamu tidak hanya tahu tepung terigu terbuat dari apa, tetapi juga memahami proses pembuatannya dari awal sampai dikemas. Tak disangka, tepung terigu yang ada di dapur ternyata melalui proses yang cukup panjang dan intensif.