Biasanya kue menggunakan cake emulsifier sebagai salah satu bahan bakunya. Memangnya cake emulsifier itu apa? Seperti diketahui bahwa cairan dan lemak sulit tercampur dalam adonan kue, namun dengan emulsifier kedua bahan itu dapat menyatu rata. Tak heran kalau bahan ini diperlukan dalam beberapa resep kue.
Terlepas dari kemampuannya dalam menyatukan cairan dan lemak, emulsifier sebetulnya masih memiliki fungsi lain. Dengan menambahkan bahan ini ke adonan, tekstur roti maupun kue akan lebih lembut. Kamu mungkin mengenal bahan ini dengan nama ovalet, TBM, dan SP. Ternyata masing-masing jenis tersebut menawarkan fungsi yang berbeda.
Jika kamu suka memanggang kue, bahan ini wajib ada di dapur. Bagi yang baru masuk ke dunia kue, mari kupas tuntas semua hal yang perlu diketahui tentang bahan kue satu ini!
Fungsi Emulsifier Itu Apa
Seberapa lama kamu mengocok air dan lemak, kedua bahan kue tersebut tetap akan terpisah. Di sini emulsifier dibutuhkan untuk membantu bahan tersebut menyatu. Menggunakan bahan ini dalam adonan akan memberikan fungsi berikut:
1. Mengikat Air Dan Lemak
Penggunaan lemak dan air dalam adonan kue sudah sangat lumrah. Contoh lemak yang biasa dipakai seperti mentega, minyak, atau margarin. Begitu juga dengan bahan cair yang meliputi susu, air, dan lainnya.
Kedua bahan ini tidak bisa dicampur begitu saja. Tentu kamu tidak menginginkan kue gagal karena adonan yang salah. Untuk itu emulsifier ditambahkan ke dalam adonan untuk menyulap adonan agar bahan cair dan lemak tidak terpisah.
2. Menambah Kekentalan Adonan
Tangan tidak pegal-pegal lagi karena mencoba mencampurkan bahan cair dan lemak dengan susah payah. Seperti yang disebutkan fungsi emulsifier itu apa, dengan bahan ini adonan akan melalui proses emulsifikasi. Adonan pun lebih cepat kental dan menyatu, meski tidak dikocok menggunakan mixer.
4. Memperbaiki Tekstur Kue Agar Lembut
Rahasia kue yang lembut bukan hanya terletak pada kualitas bahannya saja. Emulsifier juga mampu membantu memperbaiki tekstur kue sehingga lebih lembut. Hal ini karena emulsifier menambah volume kue.
Berbeda halnya jika tidak menggunakan emulsifier. Justru hasil akhirnya kue menjadi padat dan bantat.
5. Mengembangkan Kue
Menambahkan emulsifier ke dalam adonan adalah trik yang bagus untuk mempercepat proses aerasi. Dengan bahan ini, semakin banyak udara yang masuk ke adonan selama pengocokan.
Kue yang dihasilkan pun lebih besar, mengembang, dan ringan. Sifat mengembang ini yang membuat banyak orang salah kaprah menganggapnya sebagai bahan pengembang.
Jenis-Jenis Emulsifier
Terdapat beberapa jenis emulsifier yang tersedia di pasar. Ada tiga jenis yang umum digunakan, seperti TBM, SP, dan ovalet. Jasi selain mengetahui emulsifier itu apa, pahami juga perbedaan ketiga jenisnya:
1. TBM
Jenis yang pertama adalah TBM. Emulsifier ini identik dengan warna oranye yang lebih pekat daripada SP dan ovalet. Soal komposisinya tidak jauh berbeda. Namun umumnya TBM digunakan dalam pembuatan kue yang langkah pertamanya adalah mencampur gula dan mentega terlebih dulu, baru telur dimasukkan di langkah kedua.
Setiap resep kue mempunyai takaran TBM yang berbeda-beda. Lebih baik ikuti resep, karena ini harus proporsional dengan perbandingan telur, gula, dan mentega yang dipakai.
2. SP
Tidak sedikit yang bingung antara perbedaan TBM, ovalet, dan SP emulsifier itu apa. SP lebih banyak digunakan dalam pembuatan kue sponge atau bolu. Yaitu kue yang proses awalnya adalah mengocok telur sampai mengembang terlebih dulu.
Pasalnya pada proses akhir adalah menambahkan lemak yang sudah dicairkan, seperti mentega. Dengan menggunakan emulsifier ini, kamu tidak perlu khawatir adonan akan pecah atau terpisah.
SP juga mencegah adonan turun yang merupakan penyebab kue bantat. Untuk tampilannya, SP berwarna kuning pucat dan terbuat dari asam lemak hewani. Beberapa merek SP menambahkan bahan seperti asam stearat dan palmitic.
3. Ovalet
Ovalet mudah dibedakan dari warnanya yang kuning cerah dibandingkan SP. Di pasaran umumnya ovalet terbuat dari asam hewani, tetapi ada juga dari asam nabati. Fungsinya sama-sama mengemulsi dan menstabilkan adonan agar tidak bantat saat dimasak.
Tetapi kue yang menggunakan ovalet cenderung memiliki tekstur yang sedikit basah pada bagian dalamnya. Meski begitu kue juga lebih lembut. Oleh karenanya ovalet lebih banyak digunakan pada pembuatan kue lapis.
Makanan Yang Menggunakan Emulsifier
Penasaran kue yang menggunakan emulsifier itu apa saja? Kamu sendiri pasti sudah pernah mencicipinya, karena penggunaan emulsifier sudah sangat umum. Emulsifier digunakan dalam makanan bahkan minuman sejak dari zaman dahulu.
Cokelat, roti, mayones, kukis, es krim, margarin, dan frosting kue hanya beberapa contoh makanan yang menggunakan emulsifier. Dengan bahan ini, tekstur dan bentuk makanan tidak berubah setelah jadi.
Emulsifier juga berfungsi memperpanjang umur simpan makanan. Maka kamu pastinya akan menemukan emulsifier sebagai salah satu bahan pada komposisi makanan di produk supermarket.
Bukan berarti kamu harus khawatir dengan bahan ini terhadap kesehatan. Setelah mengetahui emulsifier itu apa, tak disangka bahwa fungsinya sangat beragam. Tanpa bahan ini, makanan kesukaan kamu mungkin tidak memiliki tekstur seperti yang kamu kenal.