Perbedaan butter dan mentega banyak membuat orang kebingungan. Padahal ini termasuk sebagai bahan pembuatan kue yang sangat lumrah dan sering ditemukan di dapur. Belum lagi ada margarin, shortening, dan bahan lainnya yang sama-sama terbuat dari lemak. Agar tidak tertukar, pahami dulu apa itu butter dan mentega.
Sebetulnya, kedua bahan tersebut adalah bahan yang sama. Butter hanya nama lain dari mentega. Justru mentega dan butter yang perlu kamu ketahui perbedaannya. Sekilas dari tampilannya mentega memang mirip seperti butter. Aslinya bahan baku dan penggunaan kedua bahan tersebut berbeda jauh.
Mentega sebagai bahan baku pembuatan kukis, kue, hingga patiseri, ternyata memiliki manfaat gizi yang baik. Kenali lebih lanjut seputar mentega di bawah ini!
Apa Perbedaan Butter Dan Mentega
Masih ingat apa yang disebutkan sebelumnya bahwa butter dan mentega adalah hal yang sama? Maka tak perlu bingung lagi ketika ingin membeli mentega atau butter untuk membuat kue. Berikut adalah karakteristik dari mentega:
1. Bahan Baku
Tidak seperti butter yang bahan dasarnya adalah lemak nabati, mentega justru sepenuhnya berasal dari lemak hewani. Prosesnya dimulai dengan mengocok susu sapi selama beberapa lama sampai terbentuk gumpalan padat.
Kemudian gumpalan tersebut ditambahkan garam untuk membantu proses pengawetan. Gumpalan padat tersebut akan melalui proses curing sehingga menghasilkan warna kuning keemasan yang cantik.
2. Tekstur
Bahan bakunya terbuat dari lemak hewani yang membuatnya memiliki tekstur lembut dan mudah mencair.
Bahkan hanya dengan diletakkan di suhu ruang, mentega sangat mudah meleleh. Teksturnya yang lembut ini menjadi alasan mengapa banyak orang yang menggunakannya sebagai olesan pada roti.
3. Aroma
Perbedaan butter dan mentega, butter memiliki aroma yang lebih unggul ketimbang mentega. Baik dalam kondisi beku maupun cair, mentega memiliki aroma susu harum yang kuat. Apalagi jika dipanaskan, aroma yang keluar semakin maksimal.
Mentega seringkali dicampurkan dalam pembuatan kue untuk menambah aroma, memperbaiki tekstur dan meningkatkan nilai gizi.
4. Kandungan Gizi
butter masih kalah dengan mentega kalau dibandingkan gizi yang terkandung di dalamnya. Dalam 100 gram mentega terdapat 3300 IU vitamin A, 1 mg zat besi, 16 mg fosfor, hingga 0,5 gram protein.
Kandungan lemak di dalam mentega sayangnya lebih tinggi dari butter, yaitu 81,6 gram per 100 gram. Tingginya kadar lemak hewani tersebut berpotensi meningkatkan kadar LDL (kolesterol jahat).
butter bukan berarti aman dikonsumsi pula, karena terdapat kandungan lemak trans yang dapat menurunkan HDL dan meningkatkan LDL. Ada baiknya mengonsumsi mentega dalam jumlah secukupnya untuk mengurangi risiko kolesterol, obesitas, dan penyakit jantung.
5. Penggunaan
Sifat-sifat mentega yang harum, kaya akan nutrisi dan mudah diolah menjadi keunggulan tersendiri. Biasanya mentega digunakan dengan cara dicairkan di pan atau wajan yang dipanaskan di atas kompor. Bahan ini umumnya dipakai dalam pembuatan steak, kukis, patiseri, muffin, pai, brownies, hingga kue.
Mentega juga bisa dimakan langsung sebagai olesan roti panggang atau panekuk. Terkadang mentega digunakan sebagai pengganti minyak goreng yang lebih lezat.
Jenis-jenis Mentega
Seiring waktu mentega mengalami perkembangan, sehingga kamu tidak hanya menemukan satu jenis mentega saja di pasaran. Masing-masing memiliki karakteristik berbeda. Selain mengetahui perbedaan butter dan mentega, ketahui juga jenis-jenis mentega:
1. Salted Butter
Butter ini paling banyak ditemukan di toko kue dan swalayan. Kandungan garam pada butter ini membuat masa simpannya lebih lama.
Salted butter cocok dipilih apabila kamu ingin menambah rasa gurih pada makanan, misalnya steak, daging BBQ, sate, dan makanan lainnya. Tetapi setiap merek memiliki tingkat keasinan yang berbeda, jadi pertimbangkan hal itu.
2. Unsalted Butter
Jenis berikutnya memiliki tekstur dan warna yang sama dengan salted butter. Perbedaannya hanya terdapat pada rasa. Butter ini tidak mengandung garam, nantinya kamu dapat mengatur sendiri tingkat keasinan sesuai selera.
Unsalted butter sayangnya tidak tahan lama karena tidak mengandung garam yang merupakan pengawet alami. Biasanya butter ini digunakan untuk membuat kue dan biskuit.
3. Clarified Butter (Ghee)
Masyarakat India menyebut butter ini sebagai ghee. Perbedaan butter dan mentega putih terlihat dari warnanya. Pasalnya ghee terbuat dari lemak cair putih jernih yang muncul di permukaan selama proses pemanasan mentega.
Biasanya ghee digunakan sebagai taburan popcorn atau pengganti minyak goreng untuk memasak udang dan kepiting.
4. European Butter (Cultured)
Aroma butter ini lebih tajam dari yang lain. Hal ini berkat kandungan kultur bakteri hidup yang ditambahkan ke bahan baku untuk proses fermentasi.
Akan tetapi kandungan lemaknya lebih tinggi pula. Cultured butter merupakan salah satu bahan pembuatan croissant.
5. Whipped Butter
Butter satu ini digunakan sebagai olesan roti karena teksturnya yang lembut dan ringan. Tampilannya mirip dengan spreadable butter, tetapi tidak diperuntukkan untuk memanggang atau menggoreng.
6. Spreadable Butter
Rasa dan aroma pada butter ini lebih kuat dibandingkan whipped butter. Kandungan kalorinya juga lebih rendah. Spreadable butter banyak digunakan sebagai olesan atau finishing.
Tidak usah bingung lagi soal perbedaan butter dan mentega. Keduanya hanya berbeda di penyebutan saja. Masyarakat awam mengenalnya sebagai mentega, sedangkan pastry chef dan masyarakat luar negeri menyebutnya sebagai butter.