Gula aren adalah salah satu dari jenis gula yang biasa dijumpai di dapur. Sekilas tampilannya seperti gula jawa, padahal keduanya berbeda. Banyak yang penasaran, gula aren terbuat dari apa? Pasalnya, gula yang berwarna kecokelatan ini memiliki rasa dan aroma yang khas.
Tak heran kalau banyak minuman dan makanan yang menggunakan gula aren sebagai alternatif pemanis. Kami pasti pernah mendengar kopi gula aren yang merupakan olahan kekinian yang menggunakan gula ini. Berkat kelezatannya, tak sedikit yang penasaran bagaimana proses pembuatan gula ini sampai siap digunakan.
Sedikit bocoran, gula ini berasal dari air nira. Tetapi bagaimana prosesnya dari air hingga menjadi padatan manis yang dikenal saat ini? Ini jawabannya!
Gula Aren Terbuat Dari Apa?

Seperti yang disinggung sebelumnya kalau gula aren merupakan olahan dari nira pohon enau. Proses pengambilan nira dimulai dengan mengetuk tandan bunga jantan pohon enau berkali-kali agar terbentuk jalur air nira.
Meski terdengar sederhana, proses ini butuh waktu yang lama hingga 30 hari. Pengetukan ini dilakukan selama setengah jam, kemudian dilanjut dengan proses penyadapan. Ketika pohon enau mengeluarkan aroma harum, tandanya nira siap untuk disadap.
Tetapi tahukah kamu bahwa air nira ternyata mudah berubah asam? Oleh karenanya para pembuat gula aren biasa merendam air nira dengan kayu nangka yang telah dipotong-potong.
Lalu air nira disaring terlebih dulu sebelum dimasak di atas api selama 4-5 jam. Hasil akhirnya berupa cairan cokelat manis yang dinamakan sebagai gula aren. Setelah dingin, gula pun siap digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti:
- Campuran bahan minuman, seperti kopi dan susu
- Bumbu dasar masakan
- Alternatif gula pasir yang lebih sehat
- Taburan atau topping makanan ringan
Perbedaan Gula Aren Dan Gula Jawa

Sekilas tampilannya memang mirip gula aren dengan gula jawa, padahal bahan baku gula aren terbuat dari apa. Bahan baku keduanya berbeda. Biar tidak tertukar antara kedua jenis gula alami ini, ada baiknya kamu mengetahui dulu perbedaannya di bawah ini:
1. Bahan Baku

Gula aren terbuat dari nira pohon enau, sebaliknya gula jawa terbuat dari nira pohon kelapa. Otomatis warnanya lebih gelap dan kemerahan ketimbang gula aren. Proses pemasakan gula jawa pun jauh lebih cepat, sekitar 3,5 jam.
2. Rasa

Bagi orang awam mungkin sering tertukar antara dua jenis gula ini. Tetapi lidah tidak bisa bohong ketika mencicipi rasa masing-masing gula ini. Ketika dimasak, gula aren akan mengeluarkan aroma yang manis dan rasa mirip karamel lezat.
Di sisi lain, rasa manis gula jawa lebih kuat, namun diselingi dengan sedikit rasa pahit. Sebetulnya rasa manis gula aren disebabkan karena kadar glikemiks yang lebih rendah sekitar 35.
Ini lebih kecil dibandingkan glikemiks gula pasir yang mencapai 65. Seperti diketahui, indeks glikemiks menunjukkan seberapa cepat sebelum makanan diubah menjadi glukosa. Semakin rendah akan semakin baik untuk kesehatan tubuh.
3. Bentuk

Setelah matang, kedua jenis gula ini langsung dituang ke cetakan supaya lebih mudah digunakan. Gula jawa memiliki bentuk seperti mangkuk karena dicetak dengan batok kelapa, sementara gula aren bentuknya silinder apabila cetakannya berupa bambu.
Biasanya gula aren dipotong-potong terlebih dulu sebelum digunakan. Tetapi sekarang banyak tersedia gula aren dalam bentuk pasir yang dinamakan gula semut. Itu lebih praktis digunakan.
4. Tekstur

Soal tekstur jelas berbeda jauh. Kalau tahu gula aren terbuat dari pohon apa, pastinya akan menyadari kalau teksturnya lebih lembut, sehingga mudah diiris dengan pisau. Berbeda dari gula jawa yang lebih padat dan membutuhkan waktu lebih lama untuk mencairkannya.
Manfaat Gula Aren Untuk Kesehatan

Mengingat gula aren terbuat dari bahan alami, membuatnya lebih sehat dikonsumsi dibandingkan gula pasir. Tak heran kalau banyak yang beralih menggunakan gula ini sebagai bagian dari budaya hidup sehat.
Dari segi kesehatan gula ini memang lebih unggul. Selain rendah glikemiks, gula aren juga mengandung kalori yang lebih kecil. Cocok untuk membantu mencegah risiko berbagai penyakit, di antaranya:
- Obesitas
- Diabetes tipe 2
- Penyakit jantung
- Anemia
- Kolesterol
Sama halnya dengan gula yang lain, gula aren juga dikenal dapat menambah energi sehingga tubuh lebih bersemangat. Namun apa pun yang berlebihan memang tidak baik. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyarankan hanya mengonsumsi 5-9 sendok teh atau 50 gram gula per hari.
Kandungan Gizi Gula Aren

Menyangkut aspek kesehatan lain, gula aren merupakan sumber vitamin B yang baik. Ini akan membantu menyeimbangakan kadar gula darah dalam tubuh. Selain itu, gula aren yang terfortifikasi biasanya mengandung nutrisi yang lebih lengkap, mencakup zat besi, magnesium, kalsium, hingga kalium.
Berkat kandungan nutrisi yang lengkap, tak jarang gula ini dicampur dengan bahan lain menjadi ramuan obat tradisional untuk mengurangi sakit perut bahkan demam.
Tidak usah bingung lagi gula aren terbuat dari apa, kini kamu juga lebih tahu mengapa ini lebih sehat dibandingkan gula pasir. Dibalik kelezatan manisnya gula aren, ternyata masih ada manfaat kesehatan lainnya!